Sabtu, 03 Mei 2008

apaan seh yogurt??

Kata yogurt diambil dari bahasa Turki yoğurt (pengucapan: [jɔˈurt]) diambil dari kata sifat ‘yoğun’, yang berarti “padat” dan “tebal”, atau dari kata kerja yoğurmak, yang berarti “memijat” dan kemungkinan berarti “membuat padat” aslinya – bagaimana yoghurt dibuat.

Yoghurt atau yogurt, adalah susu yang dibuat melalui fermentasi bakteri. Yoghurt dapat dibuat dari susu apa saja, termasuk susu kacang kedelai. Tetapi produksi modern saat ini didominasi susu sapi. Fermentasi gula susu (laktosa) menghasilkan asam laktat, yang berperan dalam protein susu untuk menghasilkan tekstur seperti gel dan bau yang unik pada yoghurt.

Yoghurt dibuat dengan memasukkan bakteri spesifik ke dalam susu di bawah temperatur yang dikontrol dan kondisi lingkungan, terutama dalam produksi industri. Bakteri merombak gula susu alami dan melepaskan asam laktat sebagai produk sisa. Keasaman meningkat menyebabkan protein susu untuk membuatnya padat. Keasaman meningkat (pH=4-5) juga menghindari proliferasi bakteri patogen yang potensial. Di AS, untuk dinamai yoghurt, produk harus berisi bakteri Streptococcus salivarius subsp. thermophilus dan Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus.

Pada kebanyakan negara, produk mungkin disebut yoghurt hanya jika bakteri hidup ada di produk akhir. Produk yang telah dipasteurisasi, yang tidak punya bakteri hidup, disebut susu fermentasi (minuman).
Yoghurt yang telah dipasteurisasi memiliki rentang hidup yang panjang dan tidak membutuhkan kulkas.
Yoghurt kaya akan protein, beberapa vitamin B, dan mineral yang penting. Yoghurt memiliki lemak sebanyak susu darimana ia dibuat.
Karena struktur laktosa yoghurt dirusak, maka yoghurt bisa dikonsumsi orang yang alergi terhadap susu. Yoghurt kaya dengan vitamin B.


Sejarah membuktikan ternyata yoghurt bukanlah berasal dari dunia barat, mereka hanya mempopulerkannya, yoghurt awalnya berasal dari Timur Tengah.
Teori bahwa yoghurt digunakan oleh orang-orang Turki kuno didasarkan pada buku Diwan Lughat al-Turk oleh Mahmud Kashgari dan Kutadgu Bilig oleh Yusuf Has Hajib yang ditulis pada abad ke-11. Pada kedua buku, kata yoghurt disebutkan dan digambarkan sebagaimana yang digunakan oleh orang Turki nomadik, dengan kata yoghurt digambarkan dalam berbagai bagian. Juga, pertama kali orang Eropa mengenal yoghurt dapat dilihat pada sejarah klinik Perancis ketika Francis I menderita diare yang mematikan dan tidak ada dokter Perancis yang mampu menyembuhkannya. Namun, sekutunya Suleiman si Hebat mengirim seorang dokter, dan dengan bantuan yoghurt ia dapat disembuhkan dan orang Eropa dipercaya mengenal yoghurt untuk pertama kalinya dengan insiden itu.
Ada bukti bahwa produk susu budidaya telah diproduksi sebagai makanan selama paling sedikit 4500 tahun, sejak milenium ke-3 SM. Yoghurt paling pertama kemungkinan terfermentasi secara spontan oleh bakteri liar yang hidup pada tas kulit kambing yang dibawa oleh bangsa Bulgar, orang nomadik yang mulai bermigrasi ke Eropa pada abad ke-2 M dan akhirnya menetap di Balkan pada akhir abad ke-7.

Yoghurt tetap menjadi makanan di Asia Selatan, Asia Tengah, Asia Barat, Eropa Tenggara dan Eropa Tengah.
Sebetulnya ada jenis produk susu fermentasi yang mirip dengan yogurt yang merupakan produk dalam negeri yaitu dadih.
Dadih adalah yoghurt tradisional dari Sumatera Barat yan dibuat dari susu kerbau belang. Dadiah difermentasi dalam tabung bambu. Dadih yang kurang lebih berarti gumpalan dalam adalah bahasa Melayu adalah minuman tradisional hasil fermentasi susu yang berasal dari Sumatera Barat. Dadih biasanya terbuat dari fermentasi susu kerbau yang disimpan di dalam ruas bambu segar, ditutup menggunakan daun pisang atau plastik kemudian didiamkan dalam suhu ruang (25 – 30oC) selama 24 – 48 jam. Setelah waktu tersebut, dengan bantuan berbagai mikroba yang ada di dalam bambu, air susu akan menggumpal menjadi semi padat seperti puding atau tahu putih. Saat ini dadih sedang dalam proses untuk mendapatkan hak paten dan dikembangkan lebih lanjut oleh para peneliti dari UGM.
Dadih memiliki aroma, cita rasa dan penampilan yang khas karena adanya pencampuran aroma susu dan bambu.
Warna dadih putih kekuningan dan berasa asam. Ada dua jenis bambu yang sering digunakan oleh masyarakat Sumatera Barat, bambu gombong (Gigantochloa verticilata) dan bambu ampel (Bambusa vulgaris). Pemilihan bambu tersebut dikarenakan rasa pahit pada bambu, sehingga menghindarkan dari semut. Bambu yang digunakan adalah yang berumur sedang. Selain itu penutup tempat dadih biasa juga menggunakan daun keladi atau daun talas. (Surajudin, Fauzi R. Kusuma, Dwi Purnomo, Yoghurt: Susu Fermentasi yang Menyehatkan, Jakarta: AgroMedia Pustaka, 2005)


Yogurt adalah produk dairy yang sarat akan manfaat. Selain kaya akan kalsium dan protein, yogurt juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Hal ini ditegaskan oleh penelitian yang dilakukan oleh Dr. Simin Nikbin Meydani, Ph.D. seorang professor bidang Nurtrisi dari Universitas Tufts di Amerika dalam penelitiannya untuk American Journal of Clinical Nutrition.

Menurut Dr. Meydani, mengkonsumsi yogurt secara teratur dapat melindungi sistem pencernaan kita dari berbagai gangguan penyakit. Beliau juga menyimpulkan bahwa yogurt dapat berperan sebagai pelindung yang bersifat anti infeksi. Porsi jumlah yogurt yang dikonsumsi secara meningkat juga dapat membantu meningkatkan tingkat kekebalan tubuh guna menangkal penyakit kanker dan infeksi sekitar saluran pencernaan. Hal ini sebabkan oleh bakteri yang hidup dan aktif yang ditemukan di dalam yogurt yang juga biasa disebut LAC (Live and Active Cultures).

Berikut adalah rangkuman manfaat dari mengkonsumsi yogurt secara teratur setelah dilakukan riset oleh para pakar di bidangnya:

1. Meningkatkan sistim kekebalan tubuh
2. Menjadi salah satu alternatif sumber kalsium lainnya di samping susu, terutama untuk orang-orang yang alergi terhadap laktosa yang terkandung di dalam susu.
3. Bakteri aktif yang terkandung dalam yogurt dapat membasmi bakteri yang menyebabkan infeksi jamur pada organ wanita.
4. Dapat mencegah timbulnya penyakit kanker usus dan gangguan lainnya dalam sistim pencernaan.
5. Menggantikan susu yang merupakan sumber kalsium yang sangat vital bagi pertumbuhan anak-anak yang alergi akan produk dairy.
6. Dapat menurunkan berat badan dengan jumlah kandungan kalsium di dalamnya yang dapat membantu tubuh untuk membakar lemak.


sumber:
http://id.wikipedia.org
http://manglayang.blogsome.com
http://keluargacemara.net







Tidak ada komentar: